Part 2
Term life itu kalau dalam memasak ibarat masak air tinggal letakkan airnya di panci dan panaskan… selesai, sedangkan unit link ibarat masak capcay yang ada demikian banyak sayuran dan bumbu yang harus diracik. Nah di sini letak keahlian sang koki menentukan kualitas capcay-nya. Kalau dalam unit link keahlian sang agen akan sangat menentukan hasil ramuannya. Agen biasa dengan agen yang memiliki latar belakang ilmu perencanaan keuangan akan sangat jauh berbeda hasil racikannya apalagi kalau si agen hanya mengejar komisi semata akan semakin memperparah hasil racikannya loh.
Lalu bagaimana dengan konsep investasi di unit link ? Tidak pernah disebut reksadana oleh perusahaan asuransi tetapi kalau dilihat kasat mata ternyata sama persis antara pengelolaan investasi unit link dengan reksadana. Jujur saja di mana bedanya saya sendiri gak tahu. Hehehe. Biasanya kata kunci agen untuk merayu nasabah untuk membeli unit link dibandingkan term life adalah uang premi tidak hangus soalnya memang dari sononya orang Indonesia paling benci kalau mendengar uangnya hangus. Pada kenyataannya apakah benar tidak hangus atau hangusnya aja yang dibuat jadi lebih lama ? Dalam unit link ada istilah cost of insurance (COI) yang menunjukkan itulah biaya sesungguhnya untuk mendapatkan nilai pertanggungan yang anda inginkan. Misalkan di unit link untuk usia 39 dengan uang pertanggungan jiwa 1M tertera di ilustrasi COI-nya sekitar 200 ribuan. Nilai inilah yang seharusnya anda bayar dan supaya premi tidak hangus dan mampu melindungi anda sampai usia 100 tahun maka premi yang harus anda bayarkan setiap bulan menjadi 1,1 juta. Sebenarnya selisih 900 ribu inilah yang diinvestasikan oleh perusahaan asuransi untuk sanggup membayar premi anda hingga usia anda 100 tahun setelah anda stop bayar premi di tahun ke-10. Jadi tahu khan sekarang kenapa dibilang unit link preminya tidak hangus atau tidak akan pernah hangus. Hehehe. Preminya mahal banget bro n sis sehingga wajar khan kalo perencana keuangan profesional tidak pernah merekomendasikan unit link ini. (Bersambung)
