Masa Bertahan Hidup Atau Survival Period Asuransi Penyakit Kritis
Survival period asuransi penyakit kritis itulah salah satu persyaratan klaim utama dalam asuransi penyakit kritis generasi kedua yang mengcover mulai dari stadium awal. Apakah sudah tahu apa yang dimaksud dengan survival period asuransi penyakit kritis atau masa bertahan hidup ? Kalau belum ini ulasan singkatnya.
Survival period asuransi penyakit kritis atau masa bertahan hidup adalah persyaratan yang diwajibkan oleh sebuah perusahaan asuransi dalam membayar klaim asuransi penyakit kritis generasi kedua (bisa baca di sini). Survival period ini ada yang 30 hari, 14 hari, 7 hari atau bahkan 0 hari. Ambil contoh survival period 7 hari maka artinya 7 hari sejak nasabah/pasien didiagnosa penyakit kritis si pasien tersebut masih harus hidup. Kalau pasien meninggal sebelum 7 hari maka klaim dianggap batal. Contoh Mr. X tanggal 1 Januari 2015 hasil biopsinya menunjukkan terjadi kanker ganas stadium akhir, maka untuk syarat pencairan klaim asuransi penyakit kritis di Mr. X ini pada tanggal 7 Januari 2015 masih harus hidup. kalau Mr. X meninggal sebelum tanggal 7 januari 2015 maka klaim dianggap batal. Ayo sekarang baru pada tahu ya masalah survival period ini ? Hehehe
Survival period asuransi penyakit kritis semakin pendek semakin baik. Coba cek polis anda berapa lama survival period-nya ?
Ketika anda sudah tahu maksud survival period ini sekarang harusnya anda lebih bijak memilih asuransi yang lebih baik. Nah sekarang coba bayangkan nasabah asuransi penyakit kritis yang kena penyakit sudden death alias serangan jantung. Hari ini serangan jantung biasanya banyak yang meninggal dunia di hari itu juga. Artinya apa ? Klaim dibatalkan.
So apa tujuan anda beli asuransi penyakit kritis khususnya yang generasi kedua ? Kalau proteksi untuk serangan jantung maka harus siap-siap tidak bisa klaim. Sehingga kalau proteksi jantung asuransi penyakit kritis generasi kedua ini menjadi kurang bersahabat.
Biasanya asuransi penyakit kritis generasi kedua ini lebih diarahkan untuk proteksi penyakit kritis selain jantung misalkan kanker, gagal ginjal, atau stroke yang memiliki probabilitas bertahan hidup yang lebih panjang sehingga klaim asuransi penyakit kritis bisa dibayarkan perusahaan asuransi.
